Di dalam suatu penampilan atau performance musik gambus
selain menggunakan alat musik gambus tentunya di tunjang dengan alat musik
lain. Apa sajakah alat –alat musik tersebut? Mari kita simak penjelsan singkat
berikut ini.
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal
dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak
12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat
musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja.
Alat - Alat untuk mengiringi musik gambus
Dumbuk
Dumbuk adalah alat yang berbentuk seperti gendang, biasanya
digunakan untuk mengiringi permainan musik gambus, dumbuk dibedakan menjadi dua
Dumbuk Batu / Chalti
Marawis
marawis adalah gendang kecil berdiameter 20 Cm dengan tinggi
19 Cm
Tamborin
Tamborin adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara
ditabuh dan digoyangkan. Tamborin menghasilkan suara gemerincing yang dapat
dipadukan dengan suara tabuhan dari bagian membrannya
Dan ada beberapa alat kontemporer yang ditambahkan untuk
memeriahkan suasana seperti
Biola dan keyboard atau piano
SEJARAH MUSIK GAMBUS DI INDONESIA
Musik gambus di Indonesia dibawa oleh Syech Albar, Syech
(atau Syeikh) Albar adalah salah satu pemusik irama Timur Tengah yang cukup
terkenal di Indonesia. Pemusik keturunan Arab-indonesia ini lahir di Surabaya.
Dari hasil perkimpoiannya dengan Farida Al-Hasni, ia
dikaruniai beberapa anak, di antaranya penyanyi rock terkenal Ahmad Albar.
Di Tahun 1920-an dan 1930-an Syech Albar dikenal sebagai
pemain gambus yang mumpuni. Pada zaman ‘kuda gigit kue apem’ itu, lagu-lagu
Syech Albar sudah masuk dunia rekaman dan direkam oleh perusahaan piringan
hitam terkenal ‘His Master Voice’. Menurut Munif yang juga seorang penggiat
gambus dan pernah jadi penyanyi gambus, mengatakan petikan dan pentilan
gambusnya tidak kalah dengan Abdul Wahab, pemain gambus kesohor dari negeri
asal Firaun, Mesir.
Memang selain dirinya sendiri yang berbakat, jiwa seni Syech
bin Abdullah Albar ini juga mengalir pada putrinya Sadiah Albar, seniwati yang
beberapa kali muncul di GKJ Pasar Baru, Jakarta Pusat tahun 1950-an. Sedangkan
cucu dari putri tertuanya, adalah suami Fitria Elvie Sukaesih. Istrinya bernama
Fadlun Albar, setelah ditinggal mati suaminya, menikah dengan produser film
Persari, Djamaluddin Malik, ayah dari Camelia Malik.
Kelebihan Syech Albar dalam bergambus ria adalah kemampuan
dalam menciptakan lagu-lagunya sendiri. Bahkan Syech Albar yang berdomisili di
Surabaya mengikutsertakan grup musik dari Italia, saat rekaman di ‘His Master
Voice’, yang menyebabkan namanya dikenal di negara-negara Arab. Pers Lebanon
pun pernah menjulukinya sebagai pemain gambus paling andal di jagad, kecuali
Timur Tengah. Bahkan rekaman lagu-lagunya masa itu banyak beredar di berbagai
negara Arab. Ciptaannya seperti lagu-lagu sarah atau zapin yang berorientasi ke
lagu-lagu Hadramaut, wilayah asal mula hampir seluruh keturunan Arab.
Kemudian musik - musik gambus Syech Albar dilanjutkan oleh
Seorang pegambus tradisionil indonesia bernama Segaf Assegaf